Fajar
News_Guluk-Guluk,
Sabtu (26 April), Koordinator Keamanan Festival Cinta Buku (FCB) VI Nasional
BEM-I Instika yang dilaksanakan sejak Kamis (17 April) dan akan berakhir Rabu
(30 April), Ahmad Tohari, menyarankan agar ekstra hati-hati kepada para penjaga
stan buku dari para pencuri yang kemungkinannya beraksi tiap waktu. Ini
didasarkan pada FCB yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, penjual buku
mengeluh karena sebagian bukunya hilang.
Selain kepada para penjaga stan,
Tohari juga menghimbau kepada para anggotanya dan kepada panitia lain yang
sedang tidak bertugas untuk juga ikut serta menjaga keamanan buku saat bazar
berlangsung.
Manurut penjaga stan buku Bintang
Sembilan, Rofiqi, para penjaga stan memang harus selalu tidak lengah terutama
saat pengunjung membeludak. “Motifnya berbeda-beda, yang saya tahu, ini
(pencurian, red.) sering kali dilakukan oleh pengunjung putri. Mereka biasanya
datang berkelompok. Saat mereka beraksi, ada salah satu dari mereka yang
pura-pura pegang buku, dan teman yang dibelakangnya pua-pura meminjam buku yang
telah dipegang oleh teman yang di depan itu. Ini terus bergilir sampai buku itu
hilang entah ke mana. Biasanya, motif ini terjadi saat penjaga lengah saat
mengurusi pengunjung yang lain,” ungkap mahasiswa asal Bluto itu.
“Motif kedua biasanya perindividu.
Pencuri itu melakukannya dengan berpura-pura memegang buku. Saat penjaga
lengah, sang pencuri langsung memasukkannya ke dalam tasnya. Bahkan, kadang bukunya
ada yang sampai diduduki, kemudian saat penjaga tak mengawasinya langsung
beranjak pergi dengan membawa buku itu,” lanjutnya saat diwawancarai Fajar
News.
Salah satu penjaga stan Persatuan
Mahasiswa Kalong (PERMAK) yang menjual berbagai aksesoris, Moh. Nurul Hasan,
beharap agar panitia keamanan FCB VI bisa bekerja dengan baik sebagai
antisipasi atas banyaknya buku-buku yang hilang. “Selain tergantung pada
penjaga stan yang harus sigap dalam menjaga keamanannya sendiri, Panitia
Keamanan harus membantu dengan baik untuk menjaga stan-stan yang rawan dicuri,”
ungkap Mas Bro, sapaan akrab Moh. Nurul Hasan.
Menurut anggota keamanan FCB VI
Nasional, Ahmad Rofiqi, ia berjanji akan lebih memperketat keamanan ke
belakang. “Pen
curian
sering kali terjadi saat membeludaknya pengunjung. Mereka berdesak desakan di
depan stan untuk mengalihkan perhatian penjaga, sementara temannya yang lain
beraksi mencuri buku yang mereka inginkan.”
“Kami
akan berusaha mengawsi seketat mungkin. Bila nanti sampai ada pencuri yang tertangkap,
kami tidak akan segan-segan untuk langsung memberi peringatan kepada mereka.
Untuk peringatan pertama, kami akan meminta ganti rugi atas buku yang telah
dicuri. Untuk peringatan kedua, atau kasus pencuriannya sudah terlalu parah,
kami akan langsung menyerahkan sang pencuri tersebut kepada pengurus pesantren
di mana ia mondok. Karena, mayoritas pengunjung itu santri, ” tambahnya via
telepon. [Daus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar