Fajar News, Guluk-Guluk_ Pembangunan Rumah Susun Sewa
(Rusunawa) di Instika yang letaknya di bukit Lancaran, di sebelah timur
Auditorium As-Syarqawi, masih dalam proses penyelesain. Proyek pembangunan yang
akan dilantai dua dengan lebar 15 M dan panjanganya 35,4 M itu ditargetkan selesai pada bulan April 2014.
Kepada Fajar News, Mandor Pembangunan Rusunawa,
Bapak Fajar, menyatakan bahwa proyek Rusunawa itu milik Kementerian dan
realisasi dananya, milik Kementerian Perumahan Republik Debuti Bidang Perumahan
Formal yang bekerja sama dengan PT. Branatas. Sehingga, kebutuhan dari semua
alat-alat pembangunan langsung dikirim dari Surabaya. “Jika, sekiranya
kebutuhannya hanya kebutuhan skala kecil seperti alat-alat bambu, kami minta
bantuan kepada masyarakat untuk membelinya,” ungkap bapak dari dua anak asal
Lamongan kepada Fajar News, Kamis
(27/02).
Demikian pula sebagaimana Wakil Rektor III, H.
Mohammad Hosnan, M.Pd. memberikan keterangan terkait proyek pembangunan Rusunwa
ini. “Semua pelaksanaan dari awal sempai akhir memang langsung ditangani
sendiri oleh pihak kementerian lewat CV PT. Brantas,” terangnya via telepon.
Pada mulanya, pihak Instika hanya mengajukan permohonan saja. Setelah itu pihak
Instika hanya menunggu serah terima kunci pintu saja.
Mahasiswa
Bisa Irit Uang Bensin
Kata mahasiswa semester VI PAI, Rosidi, adanya rumah
susun mahasiswa itu sangat bermanfaat kepada mahasiswa. Utamanya bagi mahasiswa
kalong. “Mahasiswa kalong bisa bermalam di sana nanti bila ada materi kuliah
selama empat hari. Itu bisa irit uang bensin.
Tetapi uang sewa harus terjangkau. Agar mahasiswa
bisa terbantu. Kalau biaya sewanya besar, mahasiswa akan berpikir dua kali.
Kalau biaya yang dikeluarkan sama-sama besar, kemungkinan mahasiswa akan
memilih pulang,” katanya. Sementara menurut Husna, mahasiswa semester II B PAI,
berharap bila gedung rusunawa masih harus disewakan, mahasiswa nanti diminta
biaya ganti listrik saja. “Kita kan bisa lihat sendiri, mayoritas mahasiswa
Instika pendapatan ekonomi orang tuanya dari hasil tani dan penghasilannya itu
tidak seberapa,” kata mahasiswa yang mondok di PPA. Latee itu. [Fin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar