Minggu, 02 Maret 2014

Rumah Susun Sewa dalam Tahap Penyelesaian



Fajar News,  Guluk-Guluk­_ Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Instika yang letaknya di bukit Lancaran, di sebelah timur Auditorium As-Syarqawi, masih dalam proses penyelesain. Proyek pembangunan yang akan dilantai dua dengan lebar 15 M dan panjanganya 35,4 M  itu ditargetkan selesai pada bulan April 2014.
Kepada Fajar News, Mandor Pembangunan Rusunawa, Bapak Fajar, menyatakan bahwa proyek Rusunawa itu milik Kementerian dan realisasi dananya, milik Kementerian Perumahan Republik Debuti Bidang Perumahan Formal yang bekerja sama dengan PT. Branatas. Sehingga, kebutuhan dari semua alat-alat pembangunan langsung dikirim dari Surabaya. “Jika, sekiranya kebutuhannya hanya kebutuhan skala kecil seperti alat-alat bambu, kami minta bantuan kepada masyarakat untuk membelinya,” ungkap bapak dari dua anak asal Lamongan kepada Fajar  News, Kamis (27/02).
Demikian pula sebagaimana Wakil Rektor III, H. Mohammad Hosnan, M.Pd. memberikan keterangan terkait proyek pembangunan Rusunwa ini. “Semua pelaksanaan dari awal sempai akhir memang langsung ditangani sendiri oleh pihak kementerian lewat CV PT. Brantas,” terangnya via telepon. Pada mulanya, pihak Instika hanya mengajukan permohonan saja. Setelah itu pihak Instika hanya menunggu serah terima kunci pintu saja.    
Mahasiswa Bisa Irit Uang Bensin
Kata mahasiswa semester VI PAI, Rosidi, adanya rumah susun mahasiswa itu sangat bermanfaat kepada mahasiswa. Utamanya bagi mahasiswa kalong. “Mahasiswa kalong bisa bermalam di sana nanti bila ada materi kuliah selama empat hari. Itu bisa irit uang bensin.
Tetapi uang sewa harus terjangkau. Agar mahasiswa bisa terbantu. Kalau biaya sewanya besar, mahasiswa akan berpikir dua kali. Kalau biaya yang dikeluarkan sama-sama besar, kemungkinan mahasiswa akan memilih pulang,” katanya. Sementara menurut Husna, mahasiswa semester II B PAI, berharap bila gedung rusunawa masih harus disewakan, mahasiswa nanti diminta biaya ganti listrik saja. “Kita kan bisa lihat sendiri, mayoritas mahasiswa Instika pendapatan ekonomi orang tuanya dari hasil tani dan penghasilannya itu tidak seberapa,” kata mahasiswa yang mondok di PPA. Latee itu. [Fin]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar