Selasa, 10 Desember 2013

Penjual Pentol Masuk Kampus



Fajar News, Guluk-Guluk _ Pemandangan berbeda tersaji pada Ahad (08/12) sekitar jam 10 pagi di kampus Instika putra. Tidak seperti biasa, di pinggir jalan menuju ke kampus bagian utara, ada seorang penjual pentol sedang menanti pembeli. Tak berselang lama, setelah pergantian materi kuliah, mahasiswa mulai berkerumun menyerbu untuk membeli.

  Namanya Abdurrahman. Lelaki penjual pentol itu menuturkan bahwa dirinya sebenarnya sudah tiga kali menjajakan dagangannya di area kampus putra. “Saya biasanya jualan di kampus putri,” ungkap bapak satu anak ini.
Menurut pengakuannya, ia juga tidak hanya berjualan di Instika, tapi di beberapa wilayah Annuqayah. “Awalnya saya sedikit takut jualan di sini. Tapi ketika sampai di pintu gerbang, satpam membiarkan saya masuk,” tambahnya saat ditemui Fajar News.
Dengan berjualan di kampus putra, Rahman, panggilan akrabnya, bisa mengantongi hasil sampai 50 ribu, lebih separuh dari total pendapatan harian yang biasanya paling mujur lakunya 75 ribu. Bapak yang sudah belasan tahun menekuni profesi itu, juga mengungkapkan kekecewaanya ketika melihat kampus sebesar Instika tidak dilengkapi dengan tempat khusus untuk penjual. Akibatnya, ia jualan di pinggir jalan masuk kampus baru.  
Rifki Azhari, salah satu mahasiswa yang membeli pentol, menuturkan bahwa ia terpaksa membeli pentol karena sejak berangkat kuliah dari jam 6 pagi belum sarapan. Sedangkan untuk mencari jajan untuk sekadar pengganjal lapar hanya ada di Koperasi Mahasiswa (Kopma). “Saya biasanya kalau mau jajan belinya di kopma atau di toko. Itu pun harus pakai motor karena jauh dari kampus,” ungkap mahasiswa semester V PAI asal Ganding itu.
Pengakuan yang sama juga dirasakan oleh mahasiswa semester III Ekonomi Syari'ah, Lutfiyanto, karena di kampus putra jauh dari toko, kalau mau jajan harus ke kopma, yang jaraknya jauh di bawah (dari kelasnya, kampus baru), dekat pintu masuk utama kampus. “Seandainya di dekat kampus baru Instika ada toko, mahasiswa pasti tidak perlu naik-turun ke Kopma,” pungkas mahasiswa yang juga santri Annuqayah Latee itu. [Pul]   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar