Fajar News, Guluk-Guluk
_ Pemandangan berbeda tersaji pada Ahad (08/12) sekitar jam 10 pagi di kampus
Instika putra. Tidak seperti biasa, di pinggir jalan menuju ke kampus bagian
utara, ada seorang penjual pentol sedang menanti pembeli. Tak berselang lama,
setelah pergantian materi kuliah, mahasiswa mulai berkerumun menyerbu untuk
membeli.
Namanya
Abdurrahman. Lelaki penjual pentol itu menuturkan bahwa dirinya sebenarnya
sudah tiga kali menjajakan dagangannya di area kampus putra. “Saya biasanya
jualan di kampus putri,” ungkap bapak satu anak ini.
Menurut pengakuannya, ia juga
tidak hanya berjualan di Instika, tapi di beberapa wilayah Annuqayah. “Awalnya
saya sedikit takut jualan di sini. Tapi ketika sampai di pintu gerbang, satpam
membiarkan saya masuk,” tambahnya saat ditemui Fajar News.
Dengan berjualan di kampus putra,
Rahman, panggilan akrabnya, bisa mengantongi hasil sampai 50 ribu, lebih
separuh dari total pendapatan harian yang biasanya paling mujur lakunya 75
ribu. Bapak yang sudah belasan tahun menekuni profesi itu, juga mengungkapkan
kekecewaanya ketika melihat kampus sebesar Instika tidak dilengkapi dengan
tempat khusus untuk penjual. Akibatnya, ia jualan di pinggir jalan masuk kampus
baru.
Rifki Azhari, salah satu
mahasiswa yang membeli pentol, menuturkan bahwa ia terpaksa membeli pentol
karena sejak berangkat kuliah dari jam 6 pagi belum sarapan. Sedangkan untuk
mencari jajan untuk sekadar pengganjal lapar hanya ada di Koperasi Mahasiswa
(Kopma). “Saya biasanya kalau mau jajan belinya di kopma atau di toko. Itu pun
harus pakai motor karena jauh dari kampus,” ungkap mahasiswa semester V PAI
asal Ganding itu.
Pengakuan yang sama juga
dirasakan oleh mahasiswa semester III Ekonomi Syari'ah, Lutfiyanto, karena di
kampus putra jauh dari toko, kalau mau jajan harus ke kopma, yang jaraknya jauh
di bawah (dari kelasnya, kampus baru), dekat pintu masuk utama kampus.
“Seandainya di dekat kampus baru Instika ada toko, mahasiswa pasti tidak perlu
naik-turun ke Kopma,” pungkas mahasiswa yang juga santri Annuqayah Latee itu.
[Pul]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar