Oleh Mazzawi Maulana
Duniaku, duniamu, dan dunia kita
tentu berbeda. Setiap individu mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang berbeda
pula. Begitu pun untuk meraih keinginannya. Bahkan perbedaan itu sendiri
merupakan sunnatullah. Karena dengan perbedaan itu, hidup menjadi lebih
berwarna dan bermakna. Bersikap bijak terhadap perbedaan itu sendiri niscaya
penting dilakukan. Karena jika salah menyikapinya, tentu berakibat fatal.
Perbedaan tersebut, hampir
menyelimuti setiap lini kehidupan manusia. Tanpa terkecuali dalam menggunakan
sebuah benda. Suatu barang akan bernilai positif bila digunakan dengan baik.
Layaknya sebuah pisau yang sering dikatakan bermata dua—memiliki nilai positif
dan negatif. Pisau bagi seorang wanita akan sangat berharga, karena kultur
masyarakat kita melegalkan wanita bertugas di dapur (tidak berarti pembantu).
Tetapi, bagi seorang lelaki (khusunya penjahat) akan menimbulkan pertumpahan
darah dan berakibat penjara. Namun kalau melihat dari sisi lain, sebuah pisau
bagi pria akan sangat berguna, terutama untuk mengupas kulit mangga. Maklum,
sekarang musim panen mangga.
Kehilangan sebuah pisau tentu
akan sangat membingungkan bagi seorang koki, khususnya. Namun penulis tidak akan
membahas hal itu. Kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup kita, membuat
sebagian orang bingung, bahkan berakibat stres. Entah kehilangan itu berupa
barang atau seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita, misal ditinggalkan
kerabat kita—apalagi orang tua, suami, istri, pacar, tunagan dan semcamnya.
Semua itu akan membuat kita pusing tujuh keliling. Namun persoalannya tidak
hanya itu, kehilangan suatu benda juga akan mengganggu kondisi psikis kita.
Peran Flashdisk
Benda mungil yang dinilai tidak
berharga bagi orang lain, justru itu merupakan hidup dan mati bagi kita.
Bentuknya memang kecil, tetapi memuat banyak isi. Barang yang satu ini tidak
sama dengan wadah yang biasa kita pakai dalam keseharian kita, kalau volumenya
besar maka dapat menampung banyak barang. Itulah yang biasa kita kenal dengan
flashdisk.
Flashdisk
ini biasanya banyak dimiliki seorang pelajar, khususnya mahasiswa. Benda mungil
ini, tentu memiliki aneka ragam bentuk dan merek. Fungsinya pun banyak sekali
dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan pemiliknya, terutama untuk menyimpan
data. Dengan Flashdisk, kita dapat menyimpan data penting baik itu berupa
dokumen, musik, foto, program, dan semacamnya.
Bagi
seorang penulis, flashdisk lebih diutamakan untuk menyimpan dokumen, terutama
untuk menyimpan hasil karyanya. Lebih dari itu, juga untuk menyimpan dokumen
penting sebagai bahan menghasilkan karya. Begitu juga bagi seorang mahasiswa,
menyimpan karyanya menjadi suatu keniscayaan. Bagi mahasiswa, tugas dari dosen
sudah pasti ada, terutama untuk membuat makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan
semacamnya. Semua itu tidak akan lepas dari peran flashdisk di dalamnya.
Berbeda lagi bagi seorang
penyanyi, tentu flashdisknya akan dipenuhi dengan aneka macam lagu-lagu
favoritnya. Tetapi bagi seorang fotografer, hasil jepretannya akan memenuhi
kapasitas flashdisknya. Sedangkan bagi seorang ahli komputer, akan banyak kita
jumpai isi flashdisk mereka dengan softwere yang bermacam-macam itu.
Tetapi
jangan heran, jika kerap kali kita jumpai flashdisk seseorang memuat semua
komponen di atas tersebut. Hal seperti ini terutama banyak terjadi di kalangan
pelajar. Sebagai mahasiswa pun, kita seringkali menemukan hal semacam itu.
Namun, semua itu bukanlah hal negatif. Sebab, ini merupakan hal yang wajar bagi
remaja. Semangat ingin tahu mereka masih berkobar, sehingga semua itu menjadi
maklum.
Tangisan
Mengingat
akan pentingnya flashdisk bagi seorang pelajar, maka penting untuk menjaga
flashdisk kita agar tidak hilang. Suatu ketika saya pernah mendapat curhat
gratis dari seorang sahabat. Dia menumpahkan kekesalannya karena flashdisknya
hilang. Wajah murung—tak sedap dipandang, seringkali terlihat dari raut
wajahnya. Bahkan ia berkata, “flashdisk itu tidak begitu penting, tetapi
isinya. Kalau flashdisknya di toko-toko masih banyak, tetapi isinya itu tidak
dijual di toko.” Saya hanya bilang, “saya hanya bisa bantu mendoakan agar cepat
ketemu tuh flashdisk.” Karena saya yakin dia sudah berusaha untuk mencarinya.
Bahkan
tidak hanya itu, karena saking pentingnya flashdisk itu, sahabat saya yang lain
pernah curhat dan mengatakan bahwa ia menangis karena musibah yang menimpanya
itu. Mungkin ia sudah kehabisan cara untuk menemukan kembali flashdisknya.
Menyebar pengumuman dan informasi secara lisan sudah dilakukan, tetapi tidak
kunjung mendapatkan hasil. Nah, Agar hal tersebut juga tidak menimpa kita,
menjaga flashdisk kita dengan baik perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi
kehilangan. Di samping itu, jangan lupa untuk menjaganya agar tetap aman dari
ancaman virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar