Sabtu, 14 Desember 2013

Kampus Tidak Tegas, Mahasiswa Langgar KEM



Fajar News, Guluk-Guluk _ Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) tak lagi pandang penting Kode Etik Mahasiswa (KEM) yang telah ditentukan oleh pihak kampus. Hal tersebut terbukti atas banyaknya mahasiswa yang telah melanggar ketentuan-ketentuan KEM yang seharusnya dipatuhi.
   Menurut Rasyidi, mahasiswa semester III Jurusan PAI, bahwa peraturan KEM terutama pada bagian busana, seperti: jas almamater, kemeja, kopiah nasional, celana panjang (resmi) dan sepatu, kini telah jarang untuk dipatuhi. “Sangat jarang, sejak saya menjadi mahasiswa aktif di Instika, melihat semua mahasiswa memakai kopiah nasional secara keseluruhan. Masih saja, ada mahasiswa yang memakai kopiah putih bahkan ada yang tidak memakai kopiah sama sekali,” ujar mahasiswa asal Giliyang itu.
  Akan tetapi, berbeda menurut mahasiswa yang tepergok Fajar News sedang melanggar KEM tersebut. “Saya merasa fine-fine saja, walaupun saya sering tidak memakai sepatu, wonk pihak kampus tidak pernah memberikan sanksi kepada saya,” ungkapnya dengan raut wajah yang sangat santai, seakan merasa benar atas apa yang telah ia lakukan.
  Persoalan ini sempat disayangkan oleh beberapa dosen Instika termasuk Bapak Firdaus. “Sebenarnya sangat disayangkan apabila peraturan yang dikeluarkan pihak kampus tak bisa dipatuhi oleh mahasiswa,” sesal salah satu dosen Instika tersebut.
  Lebih lanjut, Bapak Firdaus menyampaikan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang sering kali dilakukan mahasiswa atas ketentuan kode etik tersebut harusnya ada sanksi kongkret dari pihak kampus. “Dulu, saat rapat pimpinan dengan sebagian dosen pernah ada rencana ingin membentuk tim khusus untuk mengawasi sekaligus memgurus mahasiswa-mahasiswa yang melanggar KEM. Namun, sampai hari ini rencana tersebut tak kunjung menjadi nyata,” ungkapnya saat diwawancarai Fajar News via telepon Senin (09/12).
  Pun demikian dengan Bapak Ruslan, beliau menyayangkan terhadap pelanggaran  KEM tersebut. Harusnya, mahasiswa tidak melanggar atas ketentuan-ketentuan pihak kampus mengenai KEM. Karena bagaimanapun, beberapa ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pihak kampus tentu berlandaskan ajaran-ajaran Islam yang kaffah.
  Pelanggaran-pelanggaran mahasiswa pada KEM, mendapat respon serius pula dari Rusydiono, Presiden Mahasiswa Institut (BEM-I) Instika. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa harus sadar posisi. Artinya, jika ia kuliah di Instika, maka harus taat pada aturan yang ada—termasuk dalam berpakaian.
 “Demikian pula pihak kampus, pihak kampus harus tegas agar aturan yang dibuat tidak terkesan main-main bagi mahasiswa,” tegasnya saat ditanya di kantornya, Rabu (11/12), tentang penilaiannya terhadap pihak kampus yang masih sedikit abai pada penegakan KEM. [Roy]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar