Oleh Muhdari (Pengurus LPM Fajar Instika 2013-2014)
Kenapa orang selalu bingung dan
bimbang dengan apa yang ia kerjakan? Salah satu penyebabnya latah. Latah
merupakan tidak adanya kepastian dalam
suatu tindakan, baik itu minat, bakat, maupun cinta. Selama anda terus-menerus
melayani ke-latah-an, selama itu pula anda tidak akan pernah menuai yang namanya kebahagiaan. Bagaimana
kebahagiaan itu akan dicapai, sementara pilihan yang digeluti belum
selesai. Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
(QS. Al-Insyirah :07), begitulah al-Qur'an memberikan jalan hidup.
Dalam kamus kesuksesan, segala
apapun yang telah menjadi kecenderungan, harus ditekuni, dimikmati, dan dipertahankan sampai benar-benar dicapai,
dengan alasan agar yang telah menjadi kecenderungan tidak setengah-setengah dan
tidak cepat “mustakmal”. Dalam suatu upaya, kita tidak dituntut banyak, sedikit
akan tetapi terus-menerus, ya to.
Sering kita mendengar keluhan
teman-teman atau mitra kerja, “kenapa saya seakan tidak ada hasil yang
diperoleh dari apa yang tengah saya lakukan selama ini.” Itulah contoh pelatah.
Saya teringat dengan cerita seorang senior Iksaputra di forum perkumpulan
Iksaputra. Ia tidak menceritakan orang hebat di perkumpulan itu, melainkan
bercerita pengalaman pribadinya saat ia menempuh kuliah S1 dan S2 di Luar
Negeri.
Katanya, sewaktu baru sampai di sana, ia menjadi orang “buta”, sekalipun
ia mendapat beasiswa penuh dari Kementerian Agama saat itu. Singkat cerita,
pada akhirnya ia pun tidak diberikan kedudukan tinggi oleh teman-teman
indekosnya, melainkan ia diamanahi untuk menjaga alat dapur, dan tugas
hariannya mengisikan minyak tanah pada kompor temannya itu. Apa yang terjadi
selanjutnya? Seiring dengan perkembangan, ketekunan, dan kesabarannya, ia
menjadi menajer di salah satu perusahaan yang tengah dimilikinya.
Saya rasa pengalaman di atas
tidak jauh beda dengan keadaan kita saat ini; mahasiswa-penulis. Penulis hebat
yang telah anda sendiri mengenalnya, tidak ada yang lahir sekaligus, melainkan
dengan tahapan-tahapan yang pastinya dilalui dengan sabar dan tekun.
Kalau anda masih didatangi oleh
teman anda atau anda sendiri yang menggerutu, tentang bagaimana dan langkah apa
yang mesti diperbuat, pertama kenali diri anda, tekuni apa yang telah menjadi
kecendengan, dan jangan silau pada kesuksesan orang lain di luar kecenderungan
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar