Fajar News, Guluk-Guluk _
Kunjungan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongannya ke Madura
(Sumenep) pada hari Rabu (04/12), disambut dengan demonstrasi oleh mahasiswa
dari berbagai organisasi kemahasiswaan se-Madura.
Pada waktu itu, Aksi turun jalan
juga direncakan oleh Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Institut (BEM-I)
Instika Guluk-Guluk.
“Kami sudah melakukan diskusi
dengan teman-teman terkait kunjungan SBY ke Madura, khususnya ke Kab. Sumenep.
Kami sepakat untuk turun aksi menyampaikan beberapa tuntutan yang kami hasilkan
dari diskusi selama tiga hari tiga malam di kantor BEM-I,” tegas Presiden BEM-I
Instika, Rusydiyono saat ditemui oleh Fajar News.
Mahasiswa asal Batang-Batang itu,
menambahkan bahwa ada beberapa persoalan yang hingga kini belum ditangani
serius oleh pemerintah. Seperti konflik Sunni-Syi'ah Sampang, Migas di Sumenep,
dan pasca pembangunan jembatan suramadu kaitannya dengan kesejahteraan
masyarakat Madura.
“Saya menilai pemerintah apatis
dengan konflik yang terjadi di Sampang. Konflik yang berkepanjangan (warga
Sampang dengan penganut paham syi'ah) cenderung dibiarkan oleh pemerintah.
Begitupun dengan persoalan Migas dan kasus-kasus lain,” ungkapnya dengan raut
wajah kecewa.
“Akan tetapi, rencana aksi turun
jalan yang sudah kami rencanakan, gagal,” tandas Wakil Presiden BEM-I,
Hendriyadi yang tidak mau memberikan komentar ketika ditanya kenapa aksi turun
jalan bisa gagal.
“Hanya saja, kami pilih diam (gagal aksi) ketimbang
jadi pelengkap atau amunisi berbagai pihak yang juga berencana menggelar aksi
turun jalan,” tambahnya. [Adja]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar